| Suscríbete vía RSS

"Hanya mereka yang berusaha lebih, yang pantas menerima lebih."

5/06/2010

Sekilas tentang Imam Malik

| |

Al Hafidh Al Muhaddits Imam Malik bin Anas bin Malik Al Ashbahiy Al Madaniy rahimahullah

Beliau lahir pada th 93 H, dan wafat pada rabiul awal 179 H Beliau adalah penulis kitab yang sangat termasyhur, yaitu Al Muwatta’, yang mengandung 2000 hadits dan sanadnya. Beliau adalah seorang Ulama agung di Madinah Almunawwarah dan sangat berwibawa. Diriwayatkan bila orang orang mencambuk onta ontanya untuk berusaha kemana mana mencari seorang ulama yang paling tinggi keluasan ilmunya, niscaya mereka tak akan temukan Ulama yang ilmunya melebih Sang Alim yang di Madinah, yaitu Imam Malik rahimahullah, Imam Malik adalah Guru Imam Syafii.

Berkata Imam Syafii : “bila ulama disebut sebut, maka Imam Malik adalah bintang yang berpijar”.

Dan berkata Imam Syafii : “kalau bukan karena Imam Malik dan Imam Ibn Huyaynah, niscaya telah sirna ilmu di Hijaz (jazirah arab)”

Berkata Imam Syafii : “tak ada kitab yang lebih mengandung kejelasan dan pembenaran yang menyamai Al Muwatta’ Imam Malik

Imam Malik berpakaian rapih dan selalu menggunakan minyak wangi.

Berkata Imam Al hafidh Wuhaib bahwa Imam semua ahl hadits adalah imam Malik

Berkata Imam Qutaibah, bila Imam Malik keluar menyambut tamunya beliau berpakaian indah, memakai sifat mata, wewangian dan membagi bagikan kipas kepada masing masing tamunya, ia adalah Imam yang sangat berwibawa, majelis dirumahnya selalu hening dan tak ada suara keras dan tak pula ada yang berani mengeraskan suaranya, ruangan beliau dipenuhi kesejukan dan ketenangan, dan beliau dimakamkan di kuburan Baqi’

Diriwayatkan bahwa bila Imam Malik akan membacakan hadits maka ia berwudhu, lalu merapikan janggut putihnya, lalu duduk dengan wibawa dan tenang, menggunakan wewangian, barulah beliau mengucapkan hadits Rasulullah saw, ketika ditanyakan kepadanya mengenai itu, beliau berkata : “aku mengagungkan hadits nabi menyukai mengucapkan hadits terkecuali dalam keadaan suci”, dan beliau tak suka mengucapkan hadits dalam perjalanan atau dalam terburu buru.

Bila ada orang yang mengeraskan suara saat beliau membaca hadits Nabi saw maka beliau berkata : “jangan kau keraskan suaramu, rendahkan suaramu, karena Allah telah berfirman : Wahai Orang orang yang beriman, jangan kau keraskan suaramu didepan Rasulullah saw, maka barangsiapa yang mengeraskan suaranya didepan hadits Rasulullah saw sama dengan mengeraskan suaranya dihadapan Rasulullah saw”.

Imam Malik berkata : “Ilmu bukanlah dengan berpanjang panjang riwayat, tetapi cahaya yang disimpan Allah didalam sanubari”.

sumber : Asshafwatusshofwah, Tadzkiratul Huffadh, Siyar fii A’laaminnubala, Tanbihul
Mughtarrin, Tariikh Asshaghir, Tarikh Al Baghdad, Fathul Baari Al masyhur

0 comments:

          Share

Liputan6 News

Goal News

My Chat



ShoutMix chat widget

Followers